Tentang Mental Hectic Anak


 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

    Semoga Allah Azza Wa Jalla berkahi sisa waktu kita di dunia dengan hal- hal yang bermanfaat. Aamiin Ya Mujibassailin. Dear Pembaca, Alhamdulillah di postingan pertama ini, perkenankan saya Endah Tri Wahyuningsih akan menshare tentang perkembangan anak usia dini, yakni tentang Mental Hectic.

    Mental Hectic ini menjadi bahasan yang menarik dan penting untuk Ayah-Bunda dan semua pembaca ketahui tentang dampaknya bagi anak usia dini. Lalu apa sebetulnya Mental Hectic ? Penyakit kroniskah?

    Mental hectic memiliki sebuah definisi tentang keadaan dimana seseorang baik anak maupun orang dewasa mengalami kekacauan mental, berdasarkan kebahasaan istilah hectic dapat berarti riuh, ribut, tidak tenang, sangat sibuk, atau ramai sekali.

    Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki ketidak seimbangan dalam merasa (feel), melihat (perceive), mendengar (hear), berfikir (think), dan bertindak (act), hingga akhirnya mengakibatkan orang tersebut mengalami “kebingungan” dan dapat mengarahkannya pada strees, depresi, merasa terintimidasi, ataupun merasa terancam.

    Anak usia dini rentan terpengaruhnya pada kondisi mental hectic, kondisi ini dapat mengarahkan anak menjadi seseorang yang pemberontak, tidak patuh, bahkan mengabaikan segala informasi yang diterimanya. Di saat ini, Mental Hectic pada anak dikaitkan dengan pembelajaran calistung. Ya, karena Calistung menjadi merk yang disimbolkan negatif pada masyarakat. 

    Meski banyak dikaitkan dengan Calistung, tidak seluruhnya bahwa Mental hectic disebabkan oleh faktor tunggal yang bernama calistung. Bagi anak, bermain game dengan level tertentu lebih potensial menyebabkan mental hectic, serta faktor keluarga, lingkungan dan termasuk perlakuan guru juga dapat menimbulkan mental hectic. Dan bagi orang dewasa dikejar-kejar deadline atau bos yang galak juga memicu mental hectic.

    Lalu bagaimana kaitannya Calistung dan Mental HecticPembahasan ini akan dibahas di postingan selanjutnya. Terimakasih telah membaca postingan ini. Semoga bermanfaat.Jazakumullahu Khairan Katsiran.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.





 

 

Comments